SIBER24.ID – Tidur adalah cara utama untuk mengembalikan energi tubuh, namun terkadang meskipun sudah cukup tidur, seseorang tetap merasa lelah dan mengantuk. Apa yang menyebabkan hal ini?
Selain kurang tidur, kelelahan yang terus-menerus bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang mempengaruhi kualitas dan durasi tidur. Berikut adalah beberapa penyebab kantuk dan kelelahan kronis yang bisa terjadi, seperti yang dikutip dari WebMD:
1. Anemia
Anemia terjadi ketika darah tidak dapat mengalirkan oksigen dengan baik ke seluruh tubuh, sering kali karena kekurangan zat besi. Zat besi berfungsi sebagai “pengangkut” oksigen dalam darah. Ketika kadar zat besi rendah, seseorang dapat merasa lelah, pusing, dan bahkan mengalami kabut otak atau palpitasi jantung.
2. Diabetes
Meski hubungan pasti antara diabetes dan kelelahan belum sepenuhnya diketahui, para peneliti menduga kelelahan terjadi karena tubuh harus bekerja ekstra untuk mengatur kadar gula darah yang fluktuatif. Kelelahan sering kali disertai gejala lain, seperti sering buang air kecil.
3. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengganggu penggunaan energi tubuh. Jika tiroid kurang aktif, tubuh akan terasa lelah, lambat, dan refleks pun melambat.
4. Penyakit Jantung
Kelelahan ekstrem juga bisa menjadi tanda gagal jantung kongestif, di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Biasanya, kelelahan bertambah buruk saat beraktivitas fisik. Pembengkakan di kaki atau lengan dan sesak napas juga bisa terjadi.
5. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen saat tidur, yang mengganggu kualitas dan waktu tidur, menyebabkan kelelahan. Saat tubuh tidak mengeluarkan CO2 dengan baik, otak terbangun sebentar dan tidur REM yang penting pun tidak tercapai.
6. Menopause
Pada wanita, menopause dapat menyebabkan perubahan hormon yang mempengaruhi kualitas tidur. Gejala seperti rasa panas dan berkeringat di malam hari dapat mengganggu waktu tidur, menyebabkan kelelahan di siang hari.
7. Depresi
Depresi dapat mengurangi kadar hormon penting seperti serotonin, yang berperan mengatur jam biologis tubuh. Akibatnya, seseorang bisa merasa lebih lelah dan mengalami gangguan tidur, baik susah tidur atau terbangun lebih awal dari yang diinginkan.











